Satu Cinta Dalam Perbedaan - Cerpen Cinta

SATU CINTA DALAM PERBEDAAN
Karya Rahayu Nur Rahmawati

Namaku Vivin, aku terbilang sangat beruntung karena aku mendapat beasiswa untuk sekolah di SMA yang sangat elit, mayoritas anak-anak yang bersekolah di sini adalah anak orang kaya. Sebenarnya aku merasa kurang pantas sekolah di sini, aku ini hanya anak seorang pedagang nasi goreng. Hari ini adalah hari pertamaku masuk di sekolah ini, ini memang sekolah yang sangat bagus dan mewah, batinku.
‘’eh,lo siapa?’’ tanya seorang cewek yang terlihat judes
‘’aku Vivin, anak baru di sini”
“oh, jadi lo anak yang dapat beasiswa itu?’’
“iya”
“ternyata lo itu emang kampungan ya, lo tuh nggak pantes berada di sekolah ini, ini sekolah untuk anak-anak orang kaya seperti kita-kita. Bener nggak guys?’’
“bener banget tuh” kata teman-temannya

Satu Cinta Dalam Perbedaan
Tiba-tiba seorang anak cowok menghampiri kami.
“Tiara, ada apa nih?’’ tanya cowok itu
“ini lho say, ada anak kampung di sekolah kita”
“Saya Vivin, anak baru disini’’
‘oh, ya uda sini aku kasih tau kelas kamu’’
‘’lhoh, say kok lo bantuin dia nyari kelasnya sih’’
‘’gue bukan lo yang suka ngejailin orang’’

Lalu cowok itu mengantarkanku ke kelas XB, dia memang baik dan juga ganteng banget.
‘’ini kelas kamu’’
‘’makasih ya’’
‘’iya, kenalin nama aku Rafa’’ cowok itu mengulurkan tangannya
‘’Vivin’’
‘’yang tadi itu namanya Tiara, dia sama teman-temannya emang jail, kamu tadi nggak diapa-apain kan sama dia?’’
“nggak kok”
“ya sudah aku pergi dulu ya”
“iya”

Lalu aku segera masuk ke kelas dan ada seseorang yang mengajakku duduk bersama dia dan kita berbincang-bincang.
‘’hai, namaku Via’’
“aku Vivin”
“tadi kok kamu sama kak Rafa sih?’’
“iya tadi dia nganterin aku kesini”
“kamu beruntung banget ya”
“beruntung kenapa?’’
‘’kak Rafa itu keren, ganteng, baik, kaya, tapi sayangnya...’’
“kenapa?’’
“dia dideketin terus sama Tiara, cewek paling jahat di sekolah ini”
“oh, Tiara”
“kamu uda tau?’’
“iya, tadi aku ketemu sama dia”
****

Kian lama di sekolah ini, aku semakin enjoy dan nyaman di sini. Ternyata banyak teman yang tidak memandang status ku yang jauh dibawah mereka. Hari ini aku dan Via pergi ke kantin, dan aku tak sengaja menabrak Tiara dan minumanku jatuh membasahi bajunya.
“eh,lo punya mata nggak sih?’’
‘’ma’af banget, aku nggak sengaja”
“enak banget ya lo bilang nggak sengaja, dasar anak kampung lo”

Tiara membalasku dengan menyiram minuman ke bajuku. Aku nggak mampu berkata apa-apa, aku pengen nangis saat Tiara marah dan mengatakan kalau aku anak kampung. Tiara pun hampir menampar ku tapi kak Rafa menahan tangan Tiara.
‘’Tiara, lo apa-apaan sih, setiap masalah pasti lo selesain dengan emosi’’
‘’gimana gue nggak emosi say, lihat dong baju gue, kotor gara-gara cewek kampung ini’’
‘’dia punya nama, namanya Vivin”

Kak Rafa segera menarik tanganku dan mengajak aku serta Via untuk pergi.
‘’kak Rafa makasih ya, lagi-lagi kakak uda nolongin aku”
“iya Vin, sama-sama kok, lagian aku juga nggak suka sama tingkahnya Tiara’’
‘’kakak nggak malu nolongin aku, kakak nggak malu kalau lagi sama aku?’’
“malu kenapa?’’
“aku ini Cuma cewek kampung kak, aku ini bukan anak dari orang kaya seperti kakak, dan anak-anak yang lain, aku Cuma anak penjual nasi goreng”
Kak Rafa tertawa mendengar omonganku itu.
“kamu itu ngomong apa’an sih, aku bangga bisa kenal sama kamu, dan aku senang temenan sama kamu’’
****

Sekarang aku mempunyai satu teman lagi, yaitu kak Rafa, dia memang kakak kelas yang sangat baik. Aku begitu nyaman di dekatnya, bahkan sehari tak bertemu sama kak Rafa, aku ngrasa kangen banget sama dia. Dan ada yang lebih aneh lagi, aku selalu deg-degan kalau lagi sama dia.

Malam ini aku membantu bapak dan ibu untuk berjualan, lalu aku mendengar suara orang memesan nasi goreng dan sepertinya aku mengenal suara itu.
“nasi goreng spesial satu ya”
‘’kak Rafa”
“hai, Vin’’
‘’bentar ya kak, aku buatin dulu’’

Setelah aku selesai membutakan nasi goreng untuk kak Rafa, aku segera menyerahkan nasi goreng tersebut.
‘’Vivin, temenin aku makan nasi goreng ya”
‘’iya kak, kakak suka nasi goreng?’’
“suka banget, apalagi bikinan kamu ini , enak banget”
Aku hanya bisa tersenyum simpul mendengar pujian dari Kak Rafa.
****

Saat sedang belajar, tiba-tiba ibu menghampiri ku.
“vivin, kamu suka ya sama cowok kemarin yang beli nasi goreng itu?’’
“ibu ini apa’an sih, aku nggak suka sama dia bu”
“ibu tahu perasaan kamu Vin, ibu tahu kalau kamu lagi jatuh cinta sama dia”
“aku....”
“vivin, dia itu anak orang kaya, ibu nggak mau kamu sakit hati gara-gara dia,kita ini orang miskin, kita nggak pantes bersanding dengan orang kaya seperti dia”
Mendengar ucapan ibu, aku segera masuk ke dalam kamar, dan aku merasa kalau hatiku ini sangat sakit mendengar ucapan ibu dan air mata inipun menetes.
Ya Allah, aku mencintai dan menyayangi kak Rafa, tak pernah aku merasakan hal ini sebelumnya. Tapi, kenapa harus seperti ini mungkinkah cinta ini akan terhalang oleh status? Aku belum siap berpisah dengan Kak Rafa Ya Allah...!!!
****

Ucapan ibu selalu datang dalam fikiranku, dan aku selalu terbawa dalam lamunan setiap memikirkan ucapan ibu itu.
“Vin, kamu kenapa sih? Dari tadi kok nglamun terus?’’ tanya Via
“aku nggak apa-apa kok Vi”
“oh ya Vin, kayaknya Kak Rafa itu suka deh sama kamu”
“suka sama aku? Nggak mungkin lah Vi”
“ya jelas lah nggak mungkin kalau Rafa suka sama cewek kampung ini” ucap Tiara yang tiba-tiba datang
“Tiara” kataku kaget
‘’denger ya lo, mending lo nggak usah deketin Rafa, karena Rafa Cuma milik gue dan pantesnya sama gue bukan sama lo cewek kampung”
“kata siapa? Gue sukanya sama Vivin bukan sama lo Tiara” bentak Kak Rafa
‘’Rafa lo itu ngomong apa sih, lo itu pantesnya sama gue”
“itu menurut lo, tapi gue sayang dan cinta sama Vivin, dan gue minta lo jangan pernah ganggu Vivin lagi karena lo nantinya bakalan berhadapan sama gue”
Tiara dan teman-temannya beranjak pergi meninggalkan kami.
“kak Rafa, apa maksud kakak ngomong kayak tadi?’’
“Vin, aku memang sayang dan cinta sama kamu Vin,kamu mau kan jadi pacarku?”
Mendengar ucapan kak Rafa aku segera berlari meninggalkan dia, air mata ini menetes megiringi tiap langkahku, teriakan kak Rafa yang memanggil namaku sudah tak ku hiraukan lagi.
****

Setelah kejadian itu, aku selalu menghindar dari kak Rafa. Dan saat aku mau pulang kak Rafa ternyata sudah menungguku di depan gerbang, aku mau menghindar tapi sudah tak bisa, kemudian kak Rafa mengajakku ke sebuah taman.
“Vivin, kamu kenapa sih menghindar dari aku?’’
“nggak ada apa-apa kak”
“vin, kamu belum jawab pertanyaanku,kamu mau nggak jadi pacarku?’’
“aku nggak bisa kak”
“kenapa Vin?’’
“penting ya, buat kakak tahu alasanku nolak kakak?’’
“penting banget buat aku, karena ku yakin kamu juga suka kan sama aku?’’
“kakak nggak usah ke’PD an deh, memang semua cewek di sekolah suka sama kakak, tapi nggak dengan aku”
“kalau gitu apa alasannya Vin?’’

Aku berusaha untuk pergi, tapi kak Rafa menahan ku.
“Vivin, aku sayang banget sama kamu, kamu itu berbeda dengan cewek lain,kamu istimewa Vin, dan kamu berharga banget buat aku Vin”
“sebaiknya kakak lupain aku aja ya, kakak hilangin semua perasaan sayang kakak sama aku. Karena sampai kapanpun aku nggak bakalan pantes untuk kakak”
“kamu ngomong apa’an sih Vin, maksud kamu apa?’’
“kak, aku ini Cuma anak penjual nasi goreng yang nggak punya apa-apa, sedangkan kakak, kakak ini anak orang kaya. Kita nggak akan pernah bisa bersama kak”
“Vivin, aku nggak pernah memandang status kamu, aku tulus sayang dan cinta sama kamu”
“tapi, ibu ku nggak akan pernah merestui kak, ibu ku sudah pernah bilang aku nggak boleh pacaran sama kakak, karena kakak anak orang kaya”
“Vivin, itu nanti bisa kita atasi, aku akan ngomong sama ibu kamu”
“kak Rafa...”
“gimana kamu maukan jadi pacar aku Vin?’’
“iya kak”
****

Aku dan kak Rafa resmi jadian,ada perasaan bahagia tapi ada juga perasaan sedih. Selepasnya dari taman, kak Rafa mengantarkanku pulang dan kami menemui ibu.
“Vivin kenapa kamu pulang sama dia?’’
“ibu, saya Rafa”
“ada apa kamu datang kesini?’’
“ibu, saya mau minta restu dari ibu, saya sayang dan cinta sama Vivin, saya dan Vivin saling menyayangi bu”
“kita ini orang miskin, kita nggak pantas bersanding dengan kamu dan keluargamu yang orang kaya”
“keluarga saya tak pernah mengenal kasta atau status, kita ini sama, dan saya akan selalu menjaga Vivin, dan menyayangi Vivin”
‘’benar seperti itu?”
“iya bu, saya janji”
“ya sudah, ibu beri restu”
****

Di taman ini aku dan kak Rafa mengikat janji untuk saling menyayangi dan saling setia untuk menjaga cinta kita. Dalam pelukan kak Rafa ku ucapkan kata-kata “ cinta kita tak kan pernah terhalang oleh status dan derajat, aku mencintaimu bukan karena harta yang kamu miliki, cinta ini tulus datang dari hati dan aku hanya membutuhkan sebuah balasan cinta dan kasih sayang darimu, kita memang berbeda, tapi aku yakin kita memiliki satu cinta yang sama”.

PROFIL PENULIS
Nama : Rahayu Nur Rahmawati
Alamat : Kradenan, blora, jawa tengah
Ttl ; Blora,30 oktober 1996
Sekolah ; SMA N 1 cepu
Fb : Rahayu N Rahmawati
twiter ; @AyuaRahma
Email : Rahayu.nurrahmawati@ymail.com

Labels: