Mawar Putih Terajut Pilu - Cerpen Cinta Sedih

MAWAR PUTIH TERAJUT PILU
Karya Erindah Chriestika.

Berkali-kali gadis itu menatap keluar jendela,dirasakannya angin semilir sore tak seindah kemarin.Berkali-kali pula gadis itu menatap kertas tebal dengan penuh ornamen bunga terangkai indah berwarna-warni ditangannya.Bagai kilatan yang menyambar hati,bahkan tamparan ribuan peluru terasa menghujam.Pikirannya menerawang,bagai memutar memori masalalu,dimana semua penyesalan itu berawal..berawal merajut kisah yang tak dapat dianulir hati.
"Kak,udah waktunya".Gadis itu menoleh sejenak,mengikuti suara yang memanggilnya.Dia berharap waktu berhenti sekarang juga.Gadis itu beralih menatap jendela lagi,memejamkan matanya,mencoba memutar ulang kenangan yang menyayat hati,dimana sebuah penyesalan terajut rapi bagai kisah ironi.Dimana keegoisan diri membuat hal yang indah tak kunjung berakhir sempurna.
Mawar Putih Terajut Pilu
Gadis itu memutar kembali memori masalalu,dimana dia kehilangan seorang yang berarti,namun tak pernah dia sadari karna keegoisan diri,kini penyesalan tak dapat di hindari.
_
"Kak rene,ini bunga dari kak johan,tadi dia nitip ke aku pas aku pulang sekolah".Rene menatap penuh mawar berwarna putih lembut dengan daun berhias rapi,lalu mengambilnya,dan menaruhnya kedalam tempat sampah yang berisi penuh mawar putih.Ini yang ke 100 kalinya Rene menerima mawar putih bunga kesukaannya dari seorang pria yang tak pernah dia sukai,Johan.Andin,adik Rene menatap santai perlakuan kakaknya,tak heran karna dia sering melihat pemandangan itu.Hanya saja dia cukup prihatin,diamana Johan adalah lelaki yang baik,yang rela membeli 100 bunga mawar putih yang pada akhirnya berakhir pada tempat sampah.
"Kak,gak bagus loh kayak gini terus".Andin duduk di tepi tempat tidur,menatap sebuah bungkusan kado bewarna-warni yang dapat menarik hati,siapa lagi kalau bukan dari kak Johan untuk kak Rene yang kini bahkan acuh padanya.Lelaki malang.
"Aku emang gak suka sama dia kok ndin".Ucap Rene santai sambil sibuk menyisir rambut lurus sebahunya.Andin menghela nafas panjang,berusaha menahan emosi hati yang kini merayap."Kakak gak boleh gini,bilang dong sama dia,kasian dia kak,tiap hari kakak acuh terus sama dia,padahal dia sering nolong kakak".Andin berusaha mengontrol nada suaranya agar terdengar biasa saja.

Dimata Rene Johan bukanlah orang spesial,namun seorang yang selalu mengganggunya.Rene sering memanfaatkan kebaikan Johan demi egonya.Jahat memang,tapi dia tak punya pilihan lain ketika lelaki itu tak peduli meskipun dirinya mengatakan bahwa dia tak menyukai lelaki itu. "Gapapa,cinta itu datang karna terbiasa kok".Itulah yang selalu diucapkan Johan yang diiringi dengan wajah penuh senyuman,tak tersirat sedikitpun kesakitan dari wajahnya,namun Rene tak peduli,baginya Johan bisa saja menjadi pengusik ulung yang tak gentar mengusik dirinya.
"Sekarang kamu pergi!jangan ganggu aku lagi,kamu gak ngerti ya? kamu tuh pengganggu!".Sembur Rene tanpa ampun pada Johan.Seketika lelaki berkaca mata dengan rambut cepak ala taylor lautner itu pun menundukkan kepalanya,menggeleng dan mengangkat kembali wajahnya dengan dihiasi senyuman tulus.
"Tapi aku bener Ren..aku liat Niko jalan sama Nia..aku gak pernah ngada-ngada tentang itu".
"Alah!! kamu bohong! kamu cuma pengen buat Niko jelek dimata aku kan?..itu karna kamu dari dulu gak pernah bisa dapetin aku kan?,gak gini caranya Han!".Kini mata Rene menyiratkan amarah yang menggelegar.
"Aku gak pernah bohong tentang itu Ren..maaf kalau aku selama ini jadi pengganggu kamu..aku janji gak akan ganggu kamu lagi..aku nyerah Ren,mungkin aku harus nyerah buat dapetin kamu".Suara Johan terdengar parau,tersirat kekecewaan dalam di wajahnya,dari sepanjang perjuangan cintanya kini pada akhirnya lelaki malang itu menyerah dalam kesakitan.
Rene menatap punggung Johan yang kini kian menjauh.Dalam hatinya tersimpan rasa bersalah pada lelaki itu,namun itu tak sebanding dengan amarahnya yang mengutamakan ego.

"Maksudnya apa?!!!".Rene mencoba menahan emosinya,nafasnya memburu tajam,tatapannya pahit menerkam.Niatnya untuk menjenguk dan mengantarkan makanan untuk kekasihnya tercinta kini harus berakhir dengan pemandangan yang tak dapat Ia anulir lagi,kekasihnya sedang berduaan dengan seorang wanita lain."Ren...aku bisa jelasin".PLAKKKK..tamparan itu berbunyi nyaring bagai kilat,tamparan yang bercampur dengan emosi yang tak tertahankan."Cukup Niko! kalian biadab!!".Rene berlari dengan air mata kebencian yang mengalir deras bak air terjun.Dengan rasa sakit yang kini menusuk ulu hati tak tertahankan.Rene benci dirinya,dan membenci dirinya yang tak mempercayai kata-kata Johan dan malah membela habis-habisan lelaki biadab itu,membuat Johan pergi dengan rasa sakit.
_

Rene masih menatap kertas tebal dengan penuh ornamen bunga itu dengan rasa sakit yang kini barakhir pilu.Dengan huruf yang terangkai pasti,membuatnya tak rela melihat surat undangan itu,dimana lelaki yang kini mulai membuatnya jatuh kedalam rengkuhan cinta akibat penyesalan malah pergi dengan haluan lain,dengan ikatan sebuah pernikahan yang akan berlangsung 30 menit lagi.
"Ayo kak,upacara pernikahannya sebentar lagi,kita harus buru-buru".
"Ayo Ndin,kakak udah siap".Rene berbalik meninggalkan kamar dengan balutan gaun putih gading berenda yang amat cantik yang terhias rapi ditubuhnya yang ramping dan semampai.Rene telah siap menerima kenyataan pahit yang berakhir pilu ini,kenyataan yang membuatnya sadar bahwa inilah yang terbaik,dimana merelakan cinta pergi mungkin lebih baik daripada mempertahankannya dengan rasa sakit,Rene sadar bahwa itulah yang dirasakan Johan selama ini,dan kini dia harus merasakannya juga.

''Ayo kak Buruan".Andin menyambutnya di bawah tangga,bersiap pergi dengan mobil x trail merah terang,mobil yang akan melaju melawan waktu untuk pergi menghampiri sebuah pesta pernikahan yang sangat berarti bagi Johan dan calon mempelainya.

TAMAT
PROFIL PENULIS
Namaku Erindah Chriestika.
Kelahiran jakarta 3 september 1997..
Aku MADRIDISTA :D.
Follow twitter ku ya @erindah_elreal

Labels: , ,